Pasemetonan Agung Nararya Dalem Benculuk Tegeh Kori (PANDBTK) menggelar Mahasabha III tahun 2019
Pasemetonan Agung Nararya Dalem Benculuk Tegeh Kori (PANDBTK) menggelar Mahasabha III tahun 2019 di Wantilan Kantor DPRD Bali, Senin (9/9/2019).
Ketua umum Pasemetonan Agung Nararya Dalem Benculuk Tegeh Kori, Nyoman Gede Suweta mengatakan kegiatan dilaksanakan sebagai bagian dari program organisasi dalam kurun waktu 5 tahunan.Lebih lanjut dikatakan, sampai saat ini jumlah anggota pesemetonan PANDBTK yang telah terdata, yakni sekitar 6.000 KK. “Ini tersebar tidak hanya di Bali, tetapi juga ada di Lampung, Palu, Kendari, Lombok. Tetap mereka satu pasemetonan karena menyungsung satu Pura kawitan sebagai titik orientasi keluarga besar,” kata mantan Wakapolda Bali ini. Selain itu, tujuan Mahasabha adalah melakukan evaluasi terhadap kegiatan-kegiatan organisasi selama lima tahun ke depan. Kemudian dilanjutkan dengan menyusun program-program organisasi yang diprioritaskan 5 tahun ke depan dan pemilihan pengurus. Dalam Mahasabha ini juga diadakan kegiatan tambahan, yaitu pembacaan ikrar yang isinya keluarga besar PANDBTK sebagai bagian dari yang tidak terpisahkan dari Bangsa Indonesia, memberikan dukungan penuh kepada pemerintah untuk menjaga kedaulatan NKRI dari pihak-pihak tertentu yang ingin merongrong yang menyebabkan perpecahan bangsa. Di sisi lain, PANDBTK juga memberikan dukungan moral secara organisatoris terhadap upaya-upaya pencegahan munculnya radikalisme yang bertentangan dengan ideologi Pancasila. Secara intern, di Bali juga dilaksanakan kesepakatan persahabatan dengan pasemetonan lain, yaitu Pasemetonan Arya Kanuruhan. “Ini baru merupakan titik awal untuk membangun kebersamaan seluruh pasemetonan dan warih yang ada di Bali,” ujarnya.
Suweta menjelaskan membangun kebersamaan itu penting karena dalam dinamika kehidupan di era globalisasi saat ini, ada kecenderungan makin terdegradasinya kearifan lokal. Menurutnya, upaya penangkalan terhadap pengaruh-pengaruh negatif yang cenderung merongrong kebalian (kearifan lokal red) Bali harus dimulai dari keluarga sehingga dari keluarga lah yang harus ditingkatkan daya tangkalnya. Lebih besar dari keluarga adalah tingkat dadia, kemudian pasemetonan. Sehingga pasemetonan ini diharapkan dapat bersama-sama menyatukan diri untuk meningkatkan daya tangkal. Meningkatkan daya tangkal ini tidak akan bisa kalau dilakukan sendiri-sendiri.
Maka dari itulah perlunya memupuk rasa kebersamaan, persaudaraan di antara pasemetonan yang diharapkan kemudian mampu menjadi daya tangkal terhadap berbagai rongrongan yang akhir-akhir ini semakin meningkat.
Selain memupuk kebersamaan, dalam dinamika kehidupan sekarang ini, anggota PANDBTK diminta untuk terus meningkatkan kualitas SDM-nya melalui tiga kecerdasan, yaitu kecerdasan emosional, kecerdasan intelektual, dan kecerdasan spiritual.
Ketiganya harus selaras dan harmonis yang berlandaskan Tri Hita Karana.