Pasemetonan Nararya Ageng Benculuk Tegeh Kori, Ngenteg Linggih

Foto untuk : Pasemetonan Nararya Ageng Benculuk Tegeh Kori, Ngenteg Linggih

Bertepatan dengan Purnama Kadasa, Jumat (3/4) lalu, pasemetonan Nararya Ageng Benculuk Tegeh Kori di Banjar Soka, Desa/Kecamatan Selemadeg menggelar upacara Ngenteg Linggih, Mupuk Pedagingan, dan Tawur. 

Upacara tersebut dilaksanakan para pengempon menyusul telah rampungnya pemugaran pelinggih yang berada pada Merajan Ageng Pasemetonan Nararya Ageng Benculuk Tegeh Kori. Puncak acara tersebut dipuput Ida Peranda Griya Taman Sari Tabanan.

 

Tabanan, suaradewata.com- Bertepatan dengan Purnama Kadasa, Jumat (3/4) lalu, pasemetonan Nararya Ageng Benculuk Tegeh Kori di Banjar Soka, Desa/Kecamatan Selemadeg menggelar upacara Ngenteg Linggih, Mupuk Pedagingan, dan Tawur. 

Upacara tersebut dilaksanakan para pengempon menyusul telah rampungnya pemugaran pelinggih yang berada pada Merajan Ageng Pasemetonan Nararya Ageng Benculuk Tegeh Kori. Puncak acara tersebut dipuput Ida Peranda Griya Taman Sari Tabanan.

Meski demikian, sebelum sampai puncak upacara, sejumlah ritual telah dilaksanakan terlebih dahulu. Beberapa ritual itu di antaranya melasti yang dirangkaikan dengan mulang pekelem di laut. Ritual ini dipuput Ida Rsi Nytidah. Selanjutnya, prosesi dilanjutkan dengan nangkilang Ida Betara ke Pura Tri Kahyangan. Disusul kemudian dengan mecaru Manca Durga yang dipuput Ida Rsi Bedha. 

Menurut Manggala Karya I Ketut Sutawijaya, merajan ageng Pasemetonan Nararya Ageng Benculuk Tegeh Kori disungsung oleh 20 kepala keluarga dari Desa Pekraman Soka. Pada saat proses pemugaran, masing-masing kepala keluarga urunan Rp 3 juta. Dana itu dipakai juga untuk keperluan upacara. 

"Kegiatan pemugaran ini seluruhnya dikerjakan secara gotong royong oleh pasemetonan serta didukung penuh oleh desa pekraman setempat," jelas Sutawijaya. Proses pemugaran merajan ageng sendiri menelan dana hingga Rp 200 juta. 

Selain dari urunan pasemetonan, biaya tersebut juga diperoleh dari donasi sejumlah pihak. Salah satunya dari sesepuh pasemetonan  Ir. Nyoman Wirna Ariwangsa, MM yang kebetulan juga menjabat Sekda Kabupaten Tabanan. 

 Ir. I Nyoman Wirna Ariwangsa, MM yang hadir pada puncak upacara mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada seluruh warga pesemetonan yang tetap bersemangat selama proses pemugaran berlangsung. Termasuk saat proses upacara berlangsung. 

"Ke depannya kita berharap generasi atau turunan dari pasemetonan tetap menjaga kerukunan dan selalu mengedepankan konsep menyama braya," ujarnya. 

Yang tidak kalah pentingnya, sambungnya, pasemetonan tetap menjaga titah dan melanjutkan tradisi leluhur atau betara kawitan. "Namun bukan berarti kita harus mengagung-agungkan soroh. Dalam hal ini kita sebagai keturunan atau warih ida agar selalu ingat dengan lelintihan dan tetap mengaturkan bakti. Baik kepada kawitan maupun Ida Sang Hyang Widhi Wasa

IKlan 3
Iklan Sidebar Kanan
Iklan Sidebar Kiri